INOVASI LAYANAN : AWALI 2018 DENGAN PRESTASI, POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA DAPAT NILAI KUALITAS LAYANAN MEMUASKAN DARI BAWAS BLU
Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Surabaya alami hal positif dalam hal kinerja selama tahun 2017, hal tersebut diungkapkan pada kegiatan Rapat Penyusunan Laporan Dewan Pengawas Semester II tahun 2017 Poltekpel Surabaya di Hotel Santika Premiere Bekasi Senin sore (16/1). Dalam laporannya, Dewan Pengawas Poltekpel Surabaya setidaknya ada delapan hal positif yang dicapai selama tahun 2017 dalam hal penyelenggaraan administrasi Poltekpel Surabaya menjadi nominasi Wilayah Bebas Korupsi (WBK).
Pada penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan Poltekpel Surabaya telah mendapatkan lisensi lembaga sertifikasi profesi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi, selain itu jumlah tenaga dosen Poltekpel Surabaya telah memenuhi rasio ideal yaitu 1:25 dalam setiap kelas, Poltekpel Surabaya juga telah meluncurkan aplikasi pendaftaran diklat online berbasis android yang dapat diunduh melalui Play Store, selain itu untuk meningkatkan daya serap lulusan Poltekpel Surabaya telah bekerja sama dengan berbagai perusahaan pelayaran.
Kemajuan lainnya adalah dalam hal Keuangan, capaian pendapatan Poltekpel Surabaya tahun 2017 telah melampaui target yang telah ditetapkan, selain itu Poltekpel Surabaya juga telah mengembangakn aplikasi BLU yang sudah diintegrasikan 100%.
Hal lainnya yaitu, Poliklinik Poltekpel Surabaya baru-baru ini telah ditetapkan menjadi institusi penguji kesehatan pelaut oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
Dalam pengarahannya, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP), Djoko Sasono berpesan bahwa Poltekpel Surabaya selain fokus kepada core business juga harus meningkatkan pendapatan dengan mengembangkan non core business, “Hire Business Consultant untuk melihat peluang bisnis yang terkait dengan Core Business Poltekpel Surabaya, jadi untuk meningkatkan pendapatan BLU, Poltekpel juga harus mengembangkan Non Core Business,” ungkap Djoko.
Djoko juga mengingatkan bahwa Poltekpel Surabaya pada bulan Maret harus mulai menerapkan E-learning yang merupakan quick win Kementerian Perhubungan.
Direktur Poltekpel Surabaya, Capt. Heru Susanto menjelaskan bahwa pihaknya sangat memperhatikan apa yang dijadikan target BPSDMP sebagai institusi pembinanya dan target Kementerian Perhubungan secara umum. Heru juga menjelaskan bahwa terkait dengan e-learning saat ini Poltekpel
Surabaya sedang mulai proses digitalisasi bahan ajar dan persiapan tenaga pendidik untuk dapat menjalankan proses belajar mengajar berbasis internet ini. Selain itu Heru menambahkan bahwa guna meningkatkan kualitas taruna lulusannya, Poltekpel Surabaya mempunyai program-program unggulan antara lain:
- SI-POPEYE (SISTEM PENDAFTARAN ONLINE POLTEKPEL SURABAYA OKE), melalui layanan ini, peserta dapat mendaftar secara online melalui website: www.poltekpel-sby.ac.id begitujuga dengan pembayarannya, dapat dilakukan di Bank yang telah bekerjasama dengan Poltekpel Surabaya.
- D.O.T (DELIVERY ON TIME), melalui layanan ini seluruh peserta diklat tidak perlu menunggu lama untuk bisa memperoleh sertifikat setelah menyelesaikan diklat karena dapat diberikan di akhir oeriode diklat.
- C.A.S (CADET AFTERNOON SPEAKING), ini merupakan program peningkatan kualitas lulusan. Pelaksanaan program familiarisasi penggunaan bahasa inggris ini dibantu oleh dosen dari Unessa. Penyajian pembelajarannya diberikan dengan santai dan bersahabat di luar gedung kelas. Diharapkan taruna dapat menguasai bahasa inggris dengan baik dan kelak dapat meningkatkan nilai jualnya.
- C.C.C (CADET CHARACTER CLASS), melalui program pembangunan karakter ini para taruna/i diharapkan dapat memiliki karakter yang kuat, tegas, disiplin, tangguh dan tidak mudah menyerah.
Melalui program-program unggulan tersebut Heru mengharapkan tidak hanya akan meningkatkan kualitas lulusannya tapi juga dapat meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa pada akhirnya dapat memberikan kontribusi yang positif bagi capaian kinerja Poltekpel Surabaya, pungkasnya.
Sumber : dephub.go.id (Biro Komunikasi dan Informasi Publik)