Bina Taruna Era Milenial, BPSDM Perhubungan Gelar Workshop Capacity Building Generasi Milenial
Inovasi terus dilakukan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan dalam rangka membina satuan kerja yang dinaungi. Sebagai upaya inovasi dalam pembinaan karakter taruna, sehari setelah pelaksanaan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penulisan Karya Ilmiah dan Jurnalistik bagi para Dosen di Perguruan Tinggi Kedinasan di bawah Kementerian Perhubungan, juga dilaksanakan Workshop Capacity Building Generasi Milenial pada Jumat (23/11/2018) lalu. Kegiatan workshop ini dilaksanakan dalam rangka membina para dosen dan pengasuh taruna dalam mengoptimalkan pembangunan karakter taruna di era milenial seperti saat ini. Kegiatan bimbingan teknis ini dibuka secara langsung oleh Kepala BPSDM Perhubungan, ibu Ir. Umiyatun Hayati Triastuti, M.Sc.
Workshop bertajuk “Workshop Capacity Building Generasi Milenial di Lingkungan Kementerian Perhubungan Tahun 2018” ini dilaksanakan di Aula Politeknik Penerbangan (Poltekbang) Surabaya sejak pagi hingga sore hari. Peserta yang mengikuti kegiatan ini berasal dari perwakilan satuan kerja yang bernaung di bawah BPSDM Perhubungan, diantaranya dosen, pengasuh taruna dan resimen taruna dari seluruh UPT di bawah BPSDM Perhubungan. Supaya memberikan pemahaman yang mendalam kepada para peserta yang hadir, maka narasumber yang diundang dalam kegiatan bimtek ini merupakan orang-orang yang memiliki keahlian dalam pembangunan karakter. Diantaranya Dr. M.G.Bagus Ani Putra yang membawakan materi mengenai Pengasuhan untuk Generasi Milenial, Bapak Andy Sulistiono yang berbagi pengalamannya dalam Tantangan Generasi Milenial di lingkungan Akademi Angkatan Laut (AAL), serta Bapak Ferdian Agustina berdiskusi mengenai Airport Digital Generasi Milenial.
Tujuan dilaksanakannya Workshop Capacity Building Generasi Milenial ini untuk mencari sistem pola asuh yang sesuai dengan tuntutan era milenial tanpa mengesampingkan aspek-aspek yang diharapkan dalam pengembangan dan pembangunan karakter taruna di masing-masing satuan kerja. Sehingga diharapkan dapat terbentuk karakter taruna generasi milenial yang dapat menjawab tantangan di masyarakat tanpa menghilangkan nilai-nilai ketarunaan.