Kepala BPSDM Perhubungan Hadiri Rapat Kerja Penggunaan Saldo Awal Kas BLU POLTEKPEL Surabaya
YOGYAKARTA – Memasuki awal tahun 2018, Politeknik Pelayaran (POLTEKPEL) Surabaya terus berupaya untuk meningkatkan kinerja layanan di semua lini usahanya, melalui kegiatan kegiatan yang salah satunya didukung dengan penggunaan saldo awal kas BLU yang dimiliki POLTEKPEL Surabaya. Sebagai salah satu lembaga diklat Badan Layanan Umum (BLU) di bawah Kementerian Perhubungan, POLTEKPEL Surabaya menyelenggarakan Rapat Kerja Penggunaan Saldo Awal Kas BLU POLTEKPEL Surabaya bersama Dewan Pengawas (Dewas) pada 28 Februari sampai dengan 2 Maret 2018 di Grand Inna Malioboro Hotel, Yogyakarta.
Rapat kerja tersebut diselenggarakan sebagai upaya POLTEKPEL Surabaya dalam meningkatkan kinerja layanan dan komitmen manajemen POLTEKPEL Surabaya untuk selalu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. POLTEKPEL Surabaya memperoleh persetujuan Dewas dalam menggunakan saldo awal kas BLU POLTEKPEL Surabaya. Dewas sendiri memiliki 5 kriteria sebelum menyetujui usulan tersebut dengan tetap berorientasi pada layanan. Kriteria tersebut diantaranya adalah: Layanan, Urgensi, Standar harga, Occupation (Okupasi), serta Kelengkapan Dokumen Usulan termasuk spesifikasi Teknis.
Hadir dalam acara rapat kerja tersebut, Kepala Badan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP), Dr. Ir. Djoko Sasono, M.Sc., Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Laut, Ir. I Nyoman Sukayadnya, M.M., Kepala Bagian Keuangan BPSDM, Drs. Boedi Prihandono, M.Si., Direktur POLTEKPEL Surabaya, Capt. Heru Susanto, M.M., beserta jajaran manajemen di lingkungan POLTEKPEL Surabaya.
Pada kesempatan tersebut, Bapak Djoko, sapaan akrab Kepala BPSDMP, memberikan arahan kepada para peserta rapat kerja untuk selalu memegang kriteria Dewas tersebut sebagai pedoman dalam penggunaan saldo awal dan penggunaan anggaran. Saldo Awal merupakan sumber daya yang dimiliki POLTEKPEL Surabaya untuk terus meningkatkan kinerja layanannya. Sebagai Lembaga diklat BLU andalan, POLTEKPEL Surabaya saat ini masih menitikberatkan core bisnis layanan sebagai pendapatan utama sebesar 90%, khususnya dalam hal layanan diklat. Peluang Bisnis non core bisnis harus mulai di upayakan. Optimalkan lembaga atau orang orag ahli dibidangnya untuk dapat meningkatkan kinerja pendapatan dari non core bisnis. Menurut beliau, masih terdapat aset aset dan fasilitas POLTEKPEL yg masih dapat dioptimalkan dalam menghasilkan pendapatan BLU. Dalam memberikan pelayanan juga diperlukan peningkatan empati layanan terhadap masyarakat sehingga pengguna layanan menjadi pelanggan yang setia terhadap POLTEKPEL yang tentunya akan meningkatkan pendapatan BLU serta berimbas pada kesejahteraan pegawainya.
Masih menurut Bpk. Djoko, agar dalam melaksanakan pengadaan – pengadaan mengedepankan menggunakan e-Tendering dan e-Catalogue. Penyelenggaraan Kegiatan dan Pengadaan Barang/Jasa mempertimbangkan kewajaran harga, asas manfaat dan efektifitas serta efisiensi.
Setali tiga uang, hal tersebut juga diungkapkan oleh Kapusbang SDM Perhubungan Laut, Bapak Nyoman, yang menyebutkan bahwa BLU dibangun sebagai lembaga yang berkomitmen dalam peningkatan layanan dan bukan semata-mata mengejar keuntungan. Beliau menyebutkan bahwa tahun 2018 ini merupakan tahun integritas, sehingga diharapkan POLTEKPEL Surabaya dapat mengimplementasikan peningkatan layanan menjadi lebih baik lagi. Sesuai dengan arahan Bapak Djoko agar selalu berpikir komprehensif dengan memberikan contoh yang baik bagi generasi yang akan datang serta jeli membaca peluang.