KUNJUNGAN TARUNA-TARUNI POLTEKPEL SURABAYA KE MS. ROTTERDAM
Kedatangan kapal berbendera Belanda yang memuat sekitar 600 kru kapal itu disambut dengan sangat hangat oleh taruna-taruni yang beruntung mendapat kesempatan untukmengikuti kunjungan kapal MS. Rotterdam. Kapal pesiar yang memiliki rekam jejak keliling dunia dan menepi di Surabaya ini memang tidak hanya terlihat megah dari eksteriornya, taruna-taruni POLTEKPEL Surabaya pun takjub dengan interior dari kapal tersebut. Para taruna-taruni itu berkesempatan untuk berkeliling di kapal milik maskapai pelayaran Holland American Line NV tersebut, sekaligus bertemu dengan beberapa penumpang dan kru kapal MS. Rotterdam yang berasal dari berbagai Negara, termasuk 300 awak kapal yang berasal dari Indonesia.
Kunjungan ini memang sangat efektif untuk menambah wawasan taruna-taruni POLTEKPEL Surabaya, setidaknya mereka akan mendapat bekal untuk memahami bisnis pelayaran, sekaligus dapat menjadi bekal apabila taruna tersebut akan melaksanakan praktek berlayar (prala). Para taruna yang telah dibagi berkelompok dengan rangkaian daftar pertanyaan yang harus mereka kerjakan selama kunjungan kapal tersebut, meliputi pertanyaan mengenai implementasi ISM Code dan SSO di atas kapal, serta berbagai tugas dan tanggungjawab dari perwira-perwira di kapal pesiar berbendera asing ini. Selain itu para taruna juga dapat mengasah kemampuan bahasa Inggris mereka dengan cara bercengkrama dengan para penumpang MS. Rotterdam, sejumlah 1200 orang turis asal Eropa dan Amerika.
Awal kedatangan para taruna di Terminal Zamrud Utara Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, para taruna tersebut diberi pembekalan oleh 2 (dua) dosen pendamping, Bapak Lukman Hakim dan Bapak Sutoyo. Setelah dibagi dalam beberapa kelompok, taruna-taruna tersebut segera bergegas menjalankan instruksi dan tugas yang telah diarahkan sebelumnya. Mereka berantusias untuk tidak membuang waktu dan kesempatan langka ini untuk mencari tahu dan memahami mengenai kinerja dan prosedur kapal yang bersandar di pelabuhan. Selama sekitar 4 (empat) jam waktu yang diberikan untuk menyelesaikan seluruh tugas kunjungan kapal tersebut, bagi taruna hal tersebut dirasa kurang karena mereka masih ingin menggali wawasan melalui kunjungan kapal ini. Semoga untuk selanjutnya, dapat memberikan kesempatan bagi taruna lainnya untuk menimba ilmu di luar lingkungan kampus. (ra_red)