Strakom PBAK Serta Pencegahan HIV/AIDS dan IMS Bagi Pegawai dan Taruna Poltekpel Surabaya

14
Sep 2018
Category : Berita
Author : Administrator Web PoltekPel
Views : 244x

Sebagai langkah lanjut dalam pelaksanaan program nasional Reformasi Birokrasi di seluruh Kementerian dan Lembaga yang sudah dicanangkan oleh presiden RI sejak tahun 2010, telah terbit Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2013 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi yang mengamanatkan setiap Kementerian dan Lembaga Negara agar segera menyusun Dokumen Strategi Komunikasi Pendidikan dan Budaya Anti Korupsi (Strakom PBAK) serta dokumen pelaksanaannya.

Pada Kamis (13/09/2018) pagi dilaksanakan Sosialisasi Pencegahan HIV/AIDS dan Infeksi Menular Seksual (IMS) serta Strategi Komunikasi (Strakom) Pendidikan dan Budaya Anti Korupsi di lingkungan Kementerian Perhubungan Tahun 2018. Bertempat di Auditorium POLTEKEPEL Surabaya, sosialisasi ini diikuti oleh segenap civitas akademik POLTEKPEL Surabaya. Kegiatan ini merupakan hasil kerjasama POLTEKPEL Surabaya dengan Biro Kepegawaian dan Organisasi Kementerian Perhubungan. Turut hadir sebagai perwakilan Direktur POLTEKPEL Surabaya, Kepala Sub Bagian Umum, Bapak Novrico Susanto, ST, MM, selain itu pegawai dan karyawan di lingkungan POLTEKPEL Surabaya serta perwakilan Politeknik Penerbangan (POLTEKBANG) Surabaya.

Sosialisasi ini dibagi menjadi 2 (dua) sesi, sesi pertama mengemas tema “Strakom PBAK : Penilaian Inisiatif Anti Korupsi (PIAK)” dan sesi kedua membahas tentang “Pencegahan HIV/AIDS dan IMS”. Kepala Bagian Perencanaan Kepegawaian, Ibu Rospita Butar Butar, SH, MM, sebagai narasumber pada sesi pertama, membagikan wawasan mengenai operasional komunikasi untuk mendukung pencegahan dan pemberantasan korupsi secara menyeluruh menuju reformasi birokrasi. Tolok ukur keberhasilan dari pelaksanaan reformasi birokrasi adalah birokrasi yang profesional, transparan dan akuntabel, bebas dari KKN.

Sesi kedua dipandu oleh dr. Nurlaela Rachimah, menjelaskan tentang macam, penyebab dan indikasi berbagai penyakit infeksi menular seksual serta HIV/AIDS. Dalam sosialisasi tersebut, disampaikan bahwa HIV tidak ditularkan melalui hubungan sosial yang biasa seperti jabatan tangan, bersentuhan, berciuman biasa, berpelukan, penggunaan peralatan makan dan minum, gigitan nyamuk, kolam renang, penggunaan kamar mandi atau WC/Jamban yang sama atau tinggal serumah bersama Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). Selain itu juga dilakukan praktek pemasangan alat kontrasepsi kondom yang dipraktekkan oleh taruna melalui alat peraga sebagai salah satu cara pencegahan penularan HIV/AIDS selain setia dengan pasangan dan tidak berhubungan seksual sebelum menikah.

Sosialisasi ini mendapat perhatian positif dari para peserta karena materi yang disampaikan cukup memberi faedah dan membuka wawasan para peserta. Di akhir acara juga dibagikan goodie bag sebagai simbol komitmen peserta yang telah mengikuti sosialisasi agar senantiasa menerapkan budaya anti korupsi serta mencegah HIV/AIDS dan IMS.