Tingkatkan Kompetensi Taruna, BPSDM Perhubungan Luncurkan Kapal Latih Baru Ke-Empat KL Bung Tomo
JAKARTA, (6/2) – Kapal Latih baru ke-empat milik Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) yang diberi nama KL Bung Tomo resmi diluncurkan untuk melakukan pelayaran perdana. Acara peluncuran kapal latih ini dipimpin oleh Sekretaris BPSDMP, M. Yugihartiman di Kantor PT. Steadfast Marine, Pontianak, Selasa (6/2).
Kapal Latih yang diberi nama pahlawan nasional yang berasal dari Surabaya ini akan digunakan oleh Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Surabaya. KL Bung Tomo adalah Kapal Latih Special Purpose 1200 GT, yang memiliki kapasitas mampu menampung 20 orang ABK, 10 orang instruktur, 100 orang cadet/taruna, dan 100 org penumpang.
Kapal Latih yang telah lulus uji coba atau sea Trial 3 Februari 2018 ini akan melakukan pelayaran perdana dengan estimasi waktu tempuh dua hari. Pelayaran perdana tersebut dimulai dari galangan kapal PT Steadfast Marine di Pontianak dan direncanakan akan tiba di Pelabuhan Tanjung Perak pada tanggal 8 Februari 2018 dengan Nahkoda Dosen Poltekpel Surabaya, Capt. Tri Mulyatno dan dengan Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer), Anthonius Edi juga seorang perwira wanita alumni Poltekpel Surabaya sebagai Mualim III Anissa Nur Cahyati.
“Duty is Honor. Adalah suatu kehormatan bagi saya diberikan tugas menahkodai KL Bung Tomo. Kami ABK Kapal Latih ini siap memberikan yang terbaik untuk KL Bung Tomo dan para Taruna Pelayaran” ujar Capt. Tri.
Direktur Poltekpel Surabaya, Capt. Heru Susanto, mengungkapkan bahwa dengan hadirnya Kapal Latih di Poltekpel Surabaya menjadi penyemangat bagi Poltekpel Surabaya untuk berusaha lebih baik dalam mencetak taruna yang handal. “Dengan adanya kapal latih ini memberikan efek psikologis yang luar biasa bagi Poltekpel Surabaya karena menjadi spirit booster bagi kami dalam mencetak Taruna/i yang handal.” ungkap Capt. Heru.
Dalam sambutannya, Sekretris BPSDMP Yugihartiman menjelaskan bahwa pembangunan Kapal Latih Bung Tomo ini merupakan bagian dari upaya BPSDMP dalam menyediakan taruna yang memilki kompetensi khususnya di bidang pelayaran. “Kapal latih harus dimanfaatkan seoptimalkan mungkin untuk mencapai kompetensi taruna dan peserta diklat Poltekpel Surabaya yang lebih baik .” ujar Yugi.
Dengan hadirnya kapal Latih di Poltekpel Surabaya, juga diharapkan dapat mempersiapkan para Taruna untuk menjadi pelaut tangguh sebelum memasuki dunia kerja, karena dalam pembelajarannya mereka sudah dibekali pelatihan di atas kapal (Onboard Training). “Pembelajaran di atas Kapal Latih akan lebih membantu proses transfer knowledge dan meningkatkan skills tentang ilmu pelayaran serta membentuk karakter dan pola kerja seorang pelaut yang tangguh,” ungkap Yugi.
Menurut Yugi, pengoperasian Kapal Latih juga dapat dimanfaatkan untuk menampung Praktek Lembaga Diklat Pelayaran diluar Poltekpel Surabaya, termasuk Sekolah Menegah Kejuruan Pelayaran.
Sebelumnya tiga Kapal Latih telah diluncurkan dan melakukan pelayaran perdana menuju lokasi sekolah masing-masing yaitu KL Laksamana Malahayati milik BP2IP Malahayati Aceh pada 26 Desember 2017 menuju Pelabuhan Malahayati Aceh dan KL Mohammad Husni Thamrin milik Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta pada 29 Desember 2017 menuju Pelabuhan Tanjung Priok, serta KL Frans Kaisiepo milik BP2IP sorong menuju Pelabuhan Sorong 2 Februari 2018.
Dengan diluncurkannya KL. Bung Tomo, maka empat kapal latih baru telah siap untuk dioperasikan dan dua kapal latih lainnya, yaitu KL Sultan Hasanuddin milik Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar dan KL Laksamana Muda John Lie milik Balai Diklat Pelayaran Minahasa Selatan masih menunggu waktu peluncuran untuk melakukan pelayaran perdana. Melalui hadirnya enam kapal latih baru tersebut, diharapkan dapat meningkatkan kualitas lulusan dan dapat memberikan kontribusi positif dalam mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia melalui penyiapan SDM yang kompeten.
Sumber : Kementerian Perhubungan