KEMENHUB Dan DEKRANAS Gelar Pelatihan Kerajinan Rakyat Di Daerah Wisata Super Prioritas Labuan Bajo
Dalam rangka mendukung Program Pembangunan Pariwisata pada 5 Destinasi Super Prioritas dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata, Kementerian Perhubungan, melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan Badan Pengembangan SDM Perhubungan, bekerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional (DEKRANAS) menyelenggarakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat melalui Pelatihan Wirausaha Baru Bagi Pengrajin, salah satunya pada daerah wisata Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat – Nusa Tenggara Timur dan sekitarnya. Hal ini dikarenakan Labuan Bajo termasuk salah satu destinasi super prioritas dan KEK Pariwisata.
Kegiatan pelatihan ini dibuka secara langsung oleh Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Perhubungan, Ibu Endang Budi Karya, di Inaya Bay Resort Labuan Bajo pada Sabtu (31/10/2020) pagi. Selain itu, kegiatan ini juga dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Bapak Djoko Sasono, serta Kepala BPSDM Perhubungan, Bapak Ir. Sugihardjo, dan para pengurus DEKRANAS pusat yang hadir secara virtual. Ibu Endang dalam sambutannya mengapresiasi kepada berbagai pihak yang telah bersama bahu membahu bersinergi dengan baik untuk mendukung pengembangan karya kerajinan Indonesia di tengah pandemi Covid-19. “Kita masih bisa terus membangun negeri ini dan melestarikan serta mengembangkan produk-produk kerajinan berbasis sumber daya alam, tradisi dan warisan budaya yang sama-sama kita banggakan,”katanya.
Dalam kegiatan yang menempatkan Politeknik Pelayaran (POLTEKPEL) Surabaya sebagai pelaksana kegiatan mewakili BPSDM Perhubungan ini Ibu Endang juga mendorong semua elemen pelaku usaha kerajinan untuk lebih peduli dan kreatif di era industri 4.0, salah satunya dengan mendukung sektor pendidikan non formal atau vokasi. Untuk menyesuaikan kurikulum pendidikan dengan tantangan dan kebutuhan di era sekarang. Kurikulum ini dimaksudkan untuk membuka akses bagi masyarakat guna mendapatkan ilmu dan pelatihan bidang kriya untuk menjadi wirausahawan atau wirausahawati yang kompetitif dan produktif untuk mewujudkan produsen yang cerdas berbasis teknologi kekinian.
“Seperti pesan Ketua Umum DEKRANAS, Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin pada Munas DEKRANAS bulan Agustus 2020 lalu, agar di masa pandemi ini, DEKRANAS mendorong pemasaran produk kerajinan dengan platform online, sehingga dapat memperluas pemasaran produknya. Juga perlu adanya peningkatan kualitas desain dan kemasan produk agar sesuai dengan selera pasar. Dengan demikian, produk kerajinan kita dapat bersaing ke pasar global,” ujar ibu Endang Budi Karya dalam sambutannya pada pembukaan acara Pengabdian kepada Masyarakat melalui Pelatihan Wirausaha Baru bagi Pengrajin di Daerah Wisata Labuan Bajo NTT, Sabtu (31/10/2020).
Ia menyebutkan wilayah Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, cukup besar, karena terdiri dari beragam pulau yang tersebar di sekelilingnya. Jarak dan infrastruktur masih menjadi kendala bagi pengrajin di daerah ini. Oleh karena itu pelatihan kerajinan rakyat, pendidikan kecakapan wirausaha, dan digitalisasi kewirausahaan untuk mendukung pariwisata super prioritas Labuan Bajo akan menjadi sangat penting. Menurutnya, kegiatan ini merupakan Sinergi antara Kementerian Perhubungan, DEKRANAS dan DEKRANASDA serta Mitra Kerja dalam membimbing, melatih, dan mendampingi peserta “Pelatihan Kriya” sesuai kebutuhan kerajinan daerah setempat. Dengan pelatihan ini diharapkan akan tercipta produk-produk kriya berkualitas yang berbasis wastra membuat tas, topi, masker kain dan pakaian, kriya home dekor, berbasis kayu akan dibuat patung yang memiliki nilai guna, serta kerajinan yang berbasis kerang.
Selain itu, kata Endang, Kemenhub juga akan menambah wawasan pengrajin dengan pembelajaran kewirausahaan dengan pokok bahasan antara lain Wirausaha bidang Kriya, Product Development, Pengembangan Bisnis dan Pemasaran, serta Pendampingan Rintisan Usaha dengan pokok bahasan Pemasaran dan penjualan konvensional dan E-marketing digital.Kegiatan ini diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi di bawah Kementerian Perhubungan, yaitu Politeknik Pelayaran (POLTEKPEL) Surabaya. Adapun materi pelatihan yang akan disampaikan antara lain materi kewirausahaan, pelatihan kerajinan tangan, serta promosi dan distribusi.
Peserta pelatihan berjumlah 58 orang yang terdiri dari keluarga besar Kementerian Perhubungan, pengrajin serta TNI dan POLRI di Wilayah Sulawesi Utara yang terbagi dalam 5 (lima) kelompok kerajinan, Kelompok Kerajinan Wastra, Kelompok Kerajinan Wastra (Kaos dan Masker), Kelompok Kerajinan Jumputan, Kelompok Kerajinan Patung Kayu, dan Kelompok Kerajinan Kerang. Hal senada juga disampaikan oleh Direktur POLTEKPEL Surabaya, Capt. Dian Wahdiana. Ia mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk implementasi dari salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian Kepada Masyarakat dengan memberikan tambahan kompetensi bagi para pengrajin. Kompetensi yang diberikan tidak hanya terkait dengan kerajinan yang diproduksi namun juga bagaimana mengelola kerajinan tersebut mejadi produk yang marketable dan bisa diandalkan menjadi pendapatan masyarakat di Likupang dan sekitarnya.
Diakhir sambutannya, Endang Budi Karya menyampaikan apresiasi yang tinggi dan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah bersama bahu membahu bersinergi dengan baik untuk mendukung pengembangan kriya kerajinan Indonesia. Selain itu, Endang mengingatkan kepada panitia, instruktur, peserta dan seluruh pihak yang terlibat untuk tetap menaati protokol kesehatan yang telah ditetapkan Pemerintah. (RA)