Taruna Poltekpel Surabaya Lakukan Sholat Ghaib Untuk Korban Kasus ATKP Makassar
Taruna Politeknik Pelayaran (POLTEKPEL) Surabaya turut merasakan duka atas kasus kekerasan di ATKP Makassar yang mengakibatkan taruna Aldama Putra Pongkala menjadi korban. Selain itu segenap civitas akademika POLTEKPEL Surabaya juga turut berbelasungkawa atas meninggalnya salah satu pegawai BPSDM, Istiara. Jumat (8/2/2019) seusai shalat Jumat, para taruna dan pegawai POLTEKPEL Surabaya melakukan sholat ghaib.
Sholat ghaib itu sendiri diikuti sekitar 800an taruna POLTEKPEL Surabaya yang digelar di Masjid Baitul Ilmi POLTEKPEL Surabaya. Selain melaksanakan shalat ghaib bagi yang beragama muslim, juga dilaksanakan ibadah bagi yang beragama non muslim.
Salah satu taruna senior menyebutkan, “Kami berdoa untuk korban yang meninggal dunia semoga Husnul Khotimah. Dan semoga kejadian (kekerasan) tersebut tidak pernah terulang kembali,” tandasnya.
Sementara itu, berkaca dari kejadian kematian Aldama yang diduga disebabkan penganiayaan oleh seniornya tersebut, dapat menjadi momentum besar perombakan pendidikan kedinasan bercorak militer. Menteri Perhubungan melalui Kepala BPSDM Perhubungan juga telah memberikan pengarahan agar seluruh pihak yang terkait dalam pola asuh taruna agar lebih meningkatkan pengawasan dan melakukan pembinaan yang lebih efektif melalui pendidikan karakter dengan hati.
Meskipun kasus tersebut tidak berhubungan langsung dengan metode pendidikan yang diterapkan di sekolah kedinasan, tetapi tetap diperlukan kewaspadaan. Kejadian itu dianggap terjadi karena pelaku bersiasat memanfaatkan pengawasan asrama yang longgar. Semoga ke depannya tidak akan terjadi lagi kejadian serupa.