Terapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, POLTEKPEL Surabaya Kembali Adakan Penyuluhan Kepada Masyarakat Nelayan

15
Jul 2019
Category : Berita
Author : Administrator Web PoltekPel
Views : 244x

Salah satu komponen dari wujudnya Tri Dharma Perguruan Tinggi, menerapkan program pengabdian masyarakat selalu dan pasti diadakan oleh lembaga pendidikan tingkat atas (Perguruan Tinggi). Sosialiasi tentang keselamatan di laut menjadi bentuk pengabdian POLTEKPEL Surabaya agar bisa memberikan manfaat kepada masyarakat. Penyelenggaraan pengabdian masyarakat yang menjadi program kerja utama dari unit Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) POLTEKPEL Surabaya, mengadakan penyuluhan kepada masyarakat nelayan di daerah pesisir kab.Lumajang (Jumat, 12/07/2019).  Sosialisasi dan penyuluhan di daerah Lumajang ini, merupakan kegiatan pengabdiannya yang ketiga, dimana wilayah Malang, Jawa Timur dan Sumenep menjadi lokasi penyuluhan pertama dan kedua. Dalam Pengabdian masyarakat kali ini, melibatkan beberapa dosen dan dua taruna dari Jurusan ETO Pelayaran POLTEKPEL Surabaya.

Keselamatan Pelayaran dan Pencegahan Pencemaran Laut menjadi pembahasan utama dalam sosialisai, sangat diapresiasi oleh Kepala Dinas (Kadis) Kelautan dan Perikanan Lumajang, Ir. Agus Widarto M.M., dalam sambutan awalnya sebelum penyuluhan ini berlangsung. Hal ini didasari kurangnya kesadaran nelayan di wilayah jawa timur bahkan se-Indonesia akan keselematan saat berlayar dan masih mengabaikan alat keselamatan menjadi masalah pokok, meskipun undang-undang perikanan sudah menganjurkan untuk menggunakan alat keselamatan, bahkan dinas perikanan Lumajang sendiri sudah memberikan life jacket secara gratis kepada nelayan namun masih saja tidak digunakan oleh nelayan saat mencari ikan.

Ir. Agus Widarto M.M juga memohon kepada pihak perhubungan, kesyahbandaran, dan  Polisi Air (Polair)  untuk menyinkronkan dan penerapan aturan-aturan keselamatan agar masyarakat nelayan daerahnya patuh dan taat dengan aturan agar tidak terjadi kecelakaan pada saat berlayar, meskipun jalur perairan nelayan berbeda dengan perairan komersial. Kadis perikanan Lumajang juga meminta bantuan kepada POLTEKPEL Surabaya dalam kegiatan penyuluhan ini untuk menjelaskan kembali apa manfaat dan pentingnya alat keselamatan, agar pola pikir masyarakat nelayan berubah menjadi lebih benar selama mereka bekerja mencari nafkah untuk keluarga.

Drs. Teguh Pribadi, M.Si., QIA, yang mewakili jajaran Manajaemen POLTEKPEL Surabaya mengutarakan dalam sambutannya, apa tujuan dari adanya penyuluhan ini untuk memberikan hal-hal yang seharusnya dilakukan oleh bapak-ibu nelayan sesuai dengan aturan pada saat akan atau saat menangkap ikan di laut, baik persiapan di darat maupun di atas perahu nelayan. Beliau menyampaikan pula penyebab timbulnya ancaman keselamatan dipengatuhi oleh tiga hal, yaitu manusia, teknis kapal, dan cuaca. Pada faktor manusia, perlunya manusia dibekali dengan pengetahuan cara penggunaan kapal dan cara pemeliharaan kapal, dimana menjadi tugas dari manusia/nelayan. Secara teknis, kondisi mesin dan kelayakan kapal harus diperhatikan. Terakhir adalah cuaca juga perlu diketahui kapan waktu yang tepat untuk mencari ikan agar tidak terjadi gangguan di laut saat berlayar.

Harapan yang disampaikan dalam akhir sambutannya, agar hasil dari kegiatan penyuluhan  ini adalah masyarakat nelayan Lumajang mempunyai keinginan bahwa mencari uang tetap memerhatikan keselamatan, karena ada keluarga yang menunggu dirumah akan kedatangan bapak-ibu nelayan sepulang dari berlayar. Penyerahan plakat dari POLTEKPEL Surabaya kepada Dinas Perikanan dan Kelauran Lumajang dan penyerahan alat keselamatan kepada perwakilan peserta nelayan secara simbolis, dilaksakan sebelum materi penyuluhan dimulai.